ARTIKEL LAIN

November 28, 2008

MIPA:

Tinta Pemilu Kok Mudah Dihapus?

SUDAH enam kali pemilu saya golput. Alasannya, selama pemerintah membuat utang luar negeri saya pasti golput. Soalnya, yang menikmati bunga utang itu adalah negara dan bangsa asing. Utang boleh saja tetapi ke bangsa sendiri. Misalnya berupa obligasi. Karena yang menikmati bunga atau deviden adalah bangsa sendiri. Hal ini juga dilakukan oleh Jepang.

Meskipun saya golput, saya selalu hadir ke TPS. Bukan untuk mencoblos atau mencontreng. Tetapi, saya tidak ingin surat suara saya disalahgunakan orang lain untuk memenangkan caleg atau parpol tertentu. Semua surat suara saya tulisi HIDUP GOLPUT dengan huruf besar.

Sesudah memasukkan semua surat suara ke kotak suara, maka sayapun mencelupkan jari saya ke tinta pemilu. Sampai di rumah saya lakukan uji coba untuk menghapus tinta itu.

Pertama, saya menggunakan sabun mandi biasa. Ternyata tidak bisa. Kedua menggunakan deterjen. Juga tidak bisa. Kemudian saya menggunakan zat kimia tertentu. Ternyata, dalam hitungan detik tinta pemilu itu hilang tanpa bekas. Sedangkan untuk menghapus sisa tinta yang ada di bagian dalam kuku, saya menggunakan kapas yang saya celupkan ke zat kimia tersebut. Kemudian dengan menggunakan lidi, kapas itu saya gosokkan ke bagian dalam kuku. Ternyata, tinta hilang tanpa bekas.

Saya memilih di TPS 02 Jl. Ade Irma Suryani, Desa Sumbang, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro pada Kamis, 9 April 2009 pada pemilu legislatif. Bayangkan, jika ada oknum-oknum tertentu yang berbuat nakal. Dengan memanfaatkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang carut marut, bisa saja oknum-knum tertentu memilih dibeberapa TPS dengan cara memalsukan formulir C-4.

Zat kimia apa yang saya gunakan? Ternyata sederhana saja. Anda tentu sudah lama mengenalnya. Bahkan bisa Anda beli di apotik dengan harga ribuan rupiah saja. Namanya, ALKOHOL 70%.

Apakah hal ini juga terjadi di semua TPS? Bayangkan, jika terjadi di semua TPS di Indonesia, maka mungkin ada ratusan ribu orang akan memilih lebih dari satu kali demi untuk memenangkan parpol atau caleg tertentu.

Pesan saya, pada pilpres mendatang, coba hapus tinta pemilu yang ada di jari Anda menggunakan ALKOHOL 70%. Sederhana sekali bukan?

HARIYANTO IMADHA

NB:Bagaimana di TPS Anda?

MIPA:

Gejala Diabetes dan Cara Pencegahannya

Diabetes mellitus:

Adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.

Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.

Gejala awal diabetes:

Tubuh mulai sering merasa kelaparan, kehausan dan sering buang air kecil.

Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL.

Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam.

Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah.

Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.

Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak.

Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.

Ada cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energi.

Ketahui Penyebab & Tipe Diabetes Mellitus

Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin.

Ada 2 tipe Diabetes Mellitus:

  1. Diabetes Mellitus tipe 1

Diabetes yang tergantung kepada insulin

  1. Diabettes Mellitus tipe 2

Diabetes yang tidak tergantung kepada insulin, NIDDM

Penyebab diabetes lainnya adalah:

* Kadar kortikosteroid yang tinggi

* Kehamilan diabetes gestasional), akan hilang setelah melahirkan.

* Obat-obatan yang dapat merusak pankreas.

* Racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.

Sulitnya Membaca Gejala Diabetes

Gejala diabetes: Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan dikeluarkan melalui air kemih.

Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).

Akibatnya, maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, sehingga penderita mengalami penurunan berat badan.

Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi). Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan tubuh selama melakukan olah raga.

Penderita diabetes yang gula darahnya kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi. Diabetes Mellitus atau kerap disebut kencing manis dapat diartikan terdapatnya glukosa dalam air kencing seseorang dan biasanya semut senang mengerubunginya. Hal itu terjadi karena glukosa dalam darah tidak dapat dicerna tubuh, karena tubuh kekurangan insulin.

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif (keturunan) yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius. Apabila tidak dilakukan penanganan secara cermat, dampak dari penyakit tersebut dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit serius lainnya, di antaranya, jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal, dan kerusakan system syaraf.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati urutan keenam di dunia sebagai negara dengan jumlah penderita Diabetes Mellitusnya terbanyak setelah India, China, Uni Sovyet, Jepang, dan Brasil.

Tercatat pada tahun 1995, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 5 juta dengan peningkatan sebanyak 230.000 pasien diabetes pertahunnya, sehingga pada tahun 2005 diperkirakan akan mencapai 12 juta penderita.

Untuk diketahui, terdapat dua tipe Diabetes, yaitu, Diabetes Tipe I (IDDM/ tergantung insulin) dan Diabetes Tipe II (NIDDM/ tidak tergantung insulin)

Gejala – Gejala Diabetes

Gejala diabetes tipe I muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak (di bawah 20 tahun), sebagai akibat dari adanya kelainan genetika (penyakit Keturunan), sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin dengan baik.

Antara lain :

– Berat badan menurun

– Kelelahan

– Penglihatan kabur

– Sering buang air kecil

– Terus menerus lapar dan haus

– Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni

Gejala-gejala diabetes tipe II muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas, dan pada tahap permulaannya sama seperti gejala diabetes tipe I.

Semua orang tua,muda laki dan perempuan.berpotensi akan kena penyakit diabetes,orang bilang penyakit gula atau kencing manis. Penyakit tersebut harus segera diobati agar tidak menjadi lebih parah sehingga menyebabkan amputasi dan kematian.

sepertinya demikian.penyebab penyakit tersebut diantaranya pola makan yang tidak teratur.dan harus pantang makanan yg tlh ditentukan

Obat Alaminya yang tidak mengandung resiko ada di sini Tidak ada cara untuk mencegah terkena diabetes, yang ada hanyalah memperkecil kemungkinan menderita diabetes.

Untuk diketahui, Orang-orang dengan kriteria dibawah ini memiliki kemungkinan terkena diabetes :

1. usia > 45 tahun

2. Overweight (Indeks massa tubuh > 23)

3. Riwayat keluarga dengan diabetes (first degree relatives)

4. Tidak aktif secara fisik

5. Memiliki hipertensi

6. Pernah melahirkan bayi besar (biasanya > 4kg)

7. Memiliki riwayat penyakit kardiovaskular (jantung, stroke)

8. Memiliki masalah dengan profil lipid (HDL < 35, trigliserida > 250)

9. Memiliki penyakit yang terkait dengan resistensi insulin (ovarium polikistik, akantose)

10. Orang dengan usia < 45 tahun yang memiliki beberapa faktor resiko diatas

Seperti yang anda dapat lihat, ada beberapa Faktor yang tidak bisa diubah, misalnya usia dan kecenderungan genetik.

Nah, untuk hal lain yang dapat diubah, disanalah kesempatan kita untuk menurunkan resiko terkena diabetes atau penyakit lain.

Hal yang harus anda lakukan pertama kali adalah modifikasi gaya hidup kearah yang lebih sehat.

Mulailah berolahraga secara teratur (disarankan 30 menit perhari, minimal 5 hari seminggu), makan makanan yang sehat (sayur-buah, makanan rendah lemak), turunkan berat badan mendekati BB ideal, hentikan merokok dan minum alkohol.

Jika anda telah memiliki hipertensi atau penyakit jantung-pembuluh darah lain, maka kontrollah penyakit itu dengan baik.

Minumlah obat yang diberikan dokter secara teratur dan kontinu.

Jangan lupa untuk kembali ke dokter untuk evaluasi keadaan anda, jangan menghentikan minum obat ketika sudah merasa enak, karena ini sama saja dengan tidak minum obat.

Penyebab-penyebab Diabetes

Saat ini, faktor utama munculnya penyakit diabetes berkaitan langsung dengan pola hidup masyarakat.

Konsumsi makanan yang tidak seimbang serta kurangnya aktivitas fisik dapat memicu timbulnya penyakit kencing manis.

Disamping itu, adanya stress, kelainan genetika, usia yang semakin lama semakin tua dapat pula menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit diabetes.

Pencegahan Diabetes

Penyakit ini dapat dicegah dengan merubah pola makan yang seimbang.

Kurangi makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, dan garam. Perbanyak melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.

Diantaranya, berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat, serta rajin memeriksakan kadar gula urine setiap tahun.

Cara Mengatasi Diabetes

Kalau sudah positif diabetes, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ikuti anjuran dokter dengan penuh disiplin.

Selain itu, perlu melakukan diet, karena diet merupakan langkah awal dari usaha untuk mengendalikan diabetes.

Namun, sebaiknya ketika melakukan diet, perlu juga dibarengi dengan olah raga secara teratur.

Tidak kalah pentingnya, lakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula diabetes, yang merupakan suatu gangguan kelainan kadar gula darah karena rusaknya sel beta pancreas, sehingga perlu dikontrol dengan cermat.

Sumber: http://billieinsurance.blogdetik.com/2008/10/31/gejala-diabetes-dan-cara-mencegahnya/

Tambahan:

10 Gejala Diabetes:

1.Sering kencing

2.Cepat lapar

3.Berat badan turun

4.Mudah mengantuk

5.Luka susah sembuh

6.Gatal-gatal

7.Kesemutan

8.Gairah seks menurun

9.Penglihatan kabur

10.Melahirkan bayi lebih dari 4 kg.

Sumber: http://indodiabetes.com/sepuluh-gejala-diabetes.html

KOMENTAR:

Pernahkah Anda memeriksakan kadar gula darah Anda? Jika belum,periksakanlah. Catat, berapa angka kadar gula darah (KGD) Anda. Anda bisa melakukan tes sendiri dengan menggunakan OneMed Urine Gluco Test (bisa dibeli di apotik). Namun, lebih akurat kalau ada periksa di laboratorium.

Jika KGD Anda antara 0-99, maka termasuk Normal.

Jika KGD Anda antara 100-249, maka termasuk (+/-)

Jika KGD Anda antara 259-499, maka termasuk (+)

Jika KGD Anda antara 500-999, maka termasuk (++)

Jika KGD Anda antara 1000-1999, maka termasuk (+++).

Jika KGD Anda antara 2000 dst, maka termasuk (++++)

Hariyanto Imadha


MIPA:

HIDROPONIK

HIDROPONIK merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanya dengan air sebagai media pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata hidro yang berarti air, tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain tanah seperti kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, dan busa.

Mungkin, bagi sebagian besar orang tidak akan percaya di antara ratusan tomat yang dimakan tidak tumbuh di atas tanah melainkan di air. Seperti percobaan yang yang dilakukan salah satu bapak hidroponik, Dr.W.F.Gericke dari Universitas California pada tahun 1930-an. Latar belakang Gericke meneliti sistem hidroponik ini, karena ia melihat luas tanah di sekelilingnya terasa semakin menciut untuk ditumbuhi berbagai tanaman.

Hasil penelitiannya yang mudah dan praktis ini pun cepat diketahui se-antero Amerika. Bahkan tentara-tentara Amerika yang dinas di pulau-pulau gersang dan terisolasi pun ikut menumbuhkan tanaman sayuran di ruang tertentu dengan menggunakan sistem hidroponik. Begitu pula di Jepang, yang didirikan segera setelah Perang Dunia II berakhir untuk persediaan makanan bagi tentara pendudukan Amerika.

Sejak saat itu, banyak dibuat unit hidroponik yang berskala besar di Meksiko, Puerto Rico, Hawaii, Israel, Jepang, India, dan Eropa. Dan lebih kompleks lagi, hidroponik dijadikan sebagai bisnis besar dan diselenggarakan projek riset terhadapnya, juga banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang menaruh perhatian pada bidang bercocok tanam paling logis di bumi dengan penduduk yang terus bertambah.

Menurut Nicholls (1986), semua ini dimungkinkan dengan adanya hubungan yang baik antara tanaman dengan tempat pertumbuhannya. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tapi cadangan makanan serta air yang terkandung dalam tanah yang terserap akar dan juga dukungan yang diberikan tanah dan pertumbuhan. Dengan mengetahui ini semua, di mana akar tanaman yang tumbuh di atas tanah menyerap air dan zat-zat vital dari dalam tanah, yang berarti tanpa tanah pun, suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan cukup air dan garam-garam zat makanan.

Manipulasi yang dapat dilakukan selain perlakuan di atas adalah pengontrolan. Dengan perawatan rutin (sehari hanya memakan waktu maksimal 20 menit), kita dapat menikmati bermacam buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah tanaman obat.

Metode hidroponik “mengizinkan” orang-orang yang tinggal di rumah dengan halaman yang sempit dan juga mahasiswa yang bertempat di tempat kos untuk menikmati buah dari tangan dingin di tempat sendiri. Karena, ya… itu tadi, tidak perlu tanah! Keuntungan yang diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah yang sempit dapat ditumbuhi lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas hasil tanaman buah dapat menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air dan pupuk dapat lebih awet karena dapat dipakai ulang. Nicholls (1986) menambahkan pula, hidroponik memungkinkan kita untuk mengatur tanaman lebih teliti dan menjamin hasil yang baik dan seragam.

SETELAH ribuan tahun manusia menetap di muka bumi, dan seiring waktu yang terus berjalan, dunia makin kecil dengan bertambahnya populasi bumi yang melaju cepat. Tidak dapat dibayangkan jika Tuhan tidak memberi kita otak atau akal… apa yang akan terjadi dengan dunia? Tanah makin sedikit, banyak yang dirombak untuk dibangun rumah-rumah masyarakat. Populasi tumbuhan pun semakin berkurang.

Di sisi lain, sekarang sedang maraknya bioteknologi di berbagai bidang, salah satunya bidang pertanian. Setelah melakukan berbagai penelitian, bioteknologi merupakan satu jalan menuju kesejahteraan manusia mengingat lahan pertanian Asia yang semakin kecil. Adapun tanaman-tanaman yang berhasil dimutasikan gennya (transgenik) adalah kapas, jagung, buah-buahan yang memang menjadikan kualitasnya lebih baik, tahan hama penyakit, dan hasilnya pun lebih banyak. Namun bioteknologi tidak semulus kelihatannya, banyak pihak, terutama dari perkumpulan lingkungan hidup semacam Greenpeace, percaya tanaman transgenik justru akan mengembangkan virus penyakit yang lebih kebal.

Adanya bahaya hipotetik pada tanaman kapas, dan seperti yang dikatakan Setyarini (2000), jagung transgenik akan dimakan hewan unggas. Dalam rantai makanan, unggas tersebut akan dimakan manusia. Yang sangat dikhawatirkan adalah dalam unggas tersebut terdapat genetically modified organism (GMO) yang efeknya cukup riskan dalam tubuh manusia.

Masalah lainnya adalah potensinya dalam mengganggu keseimbangan lingkungan antara lain serbuk sari jagung di alam dapat mengawini gulma-gulma liar, sehingga menghasilkan gulma unggul yang sulit dibasmi.

Meskipun tanaman transgenik memiliki kehebatan yang menakjubkan, berkualitas tinggi, kebal terhadap serangan hama hingga petani tidak perlu menyemprot pestisida, serta meningkatkan swasembada pangan tanaman, dan sebagainya, namun kita tetap harus mempertimbangkan kemungkinan besar lain, yang tidak kalah penting hingga berpengaruh terhadap keseimbangan alam dan kesehatan kita. Karena hal ini pun, sepertinya metode hidroponik merupakan alternatif paling aman. Dan mungkin hidroponik ini tidak akan menarik jika sistem tanah memiliki kualitas yang baik, konsisten, dan semua penanaman cukup berinteraksi dengan tanah.

Tinggal dalam apartemen yang paling kecil sekalipun tidak menutup kemungkinan kita dapat menanam bunga, buah, dan sayur-sayuran. Untuk mencapainya dapat dilakukan dengan sistem hidroponik dalam pot yang kecil-kecil. Intinya, saat ini bercocok tanam dengan hidroponik menjadi alternatif paling realistis jika hidup di kota.

Jika kita sudah menaruh perhatian untuk menumbuhkan tanaman dengan hidroponik, pengontrolan adalah hal yang penting dilakukan. Komposisi pupuk, pemberian insektisida yang cukup (meskipun tak perlu yang manjur, karena hama penyakit tanaman dari tanah tidak ada atau sedikit saja di media bukan tanah), kesterilan media dan pengairan secara teratur harus disorot. Namun pada hidroponik juga memiliki kelemahan, apalagi jika mengabaikan sistem pengontrolan. Menanam di udara terbuka mendatangkan persoalan baru yaitu kondisi cuaca yang selalu berubah.***PR-Kamis, 18 Nopember 2004

Sri Nurilla Fazari, Mahasiswa Departemen Biologi ITB

Sumber: http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/21/hidroponik/.

KOMENTAR:

Kadang-kadang saya mengkhayal, alangkah indahnya jika Indonesia khususnya petani Indonesia menerapkan Pertanian Hidroponik. Pertanian ini cocok untuk persawahan yang sering dilanda banjir maupun kekeringan.

Untuk itu perlu disediakan sekitar 500 hingga 1000 pot ukuran 1 X 2 meter dengan ketinggian 30 cm. Tiap pot didukung empat kaki yang tingginya di atas air banjir. Manakala banjir tiba, petani tetap bisa bertani. Manakala datang musin kemarau, petani tetap bisa bertani asal ada bantuan air dari pemda setempat. Jika musim normal, petani bisa panen dua kali lebih banyak, yaitu dari persawahan tradisional dan persawahan hidroponik. Untuk pertanian hidroponik, tentu harus untuk padi jenis unggul atau super.

Untuk menyediakan 500-1000 pot tersebut, pemerintah perlu membuka Bank Khusus Petani (dan Nelayan) dengan tingkat bunga yang sangat kecil. Juga pemerintah perlu mengadakan asuransi pertanian, sehingga petani yang mengalami kerugian bisa mengajukan klaim asuransi. Besarnya premi juga harus ringan (Hariyanto Imadha)